Sosialisasi Pencegahan Stunting via ZOOM Meeting
Narasumber : DISPMD DUKCAPIL Provinsi Bali
Permasalahan :
Masih rendahnya capaian penurunan stunting
21.6% Data SSGI 2022
21.5% Data SKI
Target penurunan angka stunting di Provinsi Bali pada tahun 2024 adalah 14%
Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada dibawah standar yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang kesehatan (Perpres 72 Tahun 2021)
Dampak bukan hanya urusan tinggi badan, tetapi yang paling berbahaya adalah nanti rendahnya kemampuan anak untuk belajar, keterbelakangan mental dan munculnya penyakit kronis yang mudah masuk ke tubuh anak.
strategi percepatan penurunan stunting
1. Penguatan Kelembagaan
2. Dukungan penganggaran
3. Fokus intervensi spesifik dan sensitif
Spesifik :
- Ibu Hamil
- Bayi 0-23 bulan
- Anak 24-59 bulan
4.Peningkatan peran pelaksana percepatan stunting di Desa
-Perbekel dan Perangkat
-BPD
-Kader Pembangunan Manusia (KPM)
-Tim Penggerak PKK (TP-PKK)
-Bidan Desa
-Kader KB
-Posyandu
-PAUD Holistik dan Integratif (Kelas Pengasuhan)
-Karang Taruna, dan Kelompok Pegiat Desa lainnya (Tomas, Toga, LPM)
-Pendamping Lokal Desa
-Tim Pendamping Keluarga
-Tim Percepatan Penurunan Stunting Desa
5. Pemantapan Monitoring dan Evaluasi
Kesimpulan :
6 Pesan Kunci Edukasi Pencegahan Stunting
- Minum tablet tambah darah setiap hari
- Ikut kelas ibu hamil agar janin sehat
- Cukup ASI saja sampai usia 6 bulan
- Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
- Pakai jamban sehat
- Rutin ke Posyandu setiap bulan
Kirim Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui Admin